Rabu, 18 November 2015

KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH REVISI
KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum Pai
Dosen Pengampu: Afiful Ikhwan M.Pd.I



 Kelompok 2 :
1.      Laili Rahmawati      (2014471978)
2.      Mir’atul Falah         (2014471981)
3.      Siti Kunjariah          (2014471986)
4.      M. Zuhal                   (2014471103)
Prodi : Pendidikan Agama Islam
SEMESTER III

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2015


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama islam.
Kemudian dari pada itu kami mengucapkan terimaklasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini, diantarannya:
1.             Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin, M.Ag
2.             Dosen Prngampu Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I
3.             Teman-teman mahasiswa dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini
Dalam penyususnan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik positif yang bersifat membangun sehingga makalah ini bisa diperbaiki seperlunnya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kelompok kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal' Alamin.

Tulungagung, November 2015

penyusun


DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................... ..... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C.     Tujuan.............................................................................................     2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian kurikulum pendidikan islam......................................... .... 3
B.     Dasar-dasar kurikulum pendidikan islam....................................... .... 4
C.     Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam.............................................. .... 5
D.    Prinsip dasar penyusunan kurikulum pendidikan islam.................. .... 6
E.     Pengembangan kurikulum pendidikan islam dari berbagai aspek.. .... 6
BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan.......................................................................................... 8
2.      Saran............................................................................................... .... 8 
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 9







 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan suatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual, emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, methode, tekhnik, media pengajaran, dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian kurikulum pendidikan islam ?
2.    Apa dasar-dasar kurikulum pendidikan islam ?
3.    Bagaimana ciri-ciri kurikulum pendidikan iskam?
4.    Apa prinsip dasar penyusunan kurikulum pendidikan islam?
5.    Bagaimana pengembangan kurikulum pendidikan islam dari berbagai aspek?

C.      Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian kurikulum pendidikan islam.
2.        Untuk mengetahui  dasar-dasar kurikulum pendidikan islam.
3.        Untuk mengetahui ciri-ciri kurikulum pendidikan islam.
4.        Untuk mengetahui prinsip dasar penyusunan kurikulum pendidikan islam.
5.        Untuk mengetahui  pengembangan kurikulum pendidikan islam dari berbagai aspek.

















BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian kurikulum pendidikan islam
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari. Istilah ini pada mulanya digunakan dalam dunia olehraga. Berdasarkan pengertian ini, dalam konteksnya dengan dunia pendidikan menjadi “circle of instruction” yaitu suatu lingkaran pengajaran dimana guru dan murid terlibat didalamnya.
Dalam kosa kata Arab, istilah kurikulum dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Apabila pengertian ini dikaitkan dengan pendidikan, maka manhaj atau kurikulum berarti jalan terang yang dilalui pendidik atau guru dengan orang-orang yang dididik untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap mereka.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurikulum itu adalah merupakan landasan yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah pengetahuan ketrampilan dan sikap mental. Ini berarti bahwa proses kependidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan, akan tetapi hendaknya mengacu pada konseptualisasi manusia paripurna – baik sebagai khalifah maupun ‘abd   melalu transformasi sejumlah pengetahuan ketrampilan dan sikap mental yang harus tersusun dalam kurikulum pendidikan Islam. Disinilah filsafat pendidikan Islam dalam memberikan pandangan filosofis tentang hakikat pengetahuan, ketrampilanm dan sikap mental yang dapat dijadikan pedoman dalam pembentukan manusia paripurna ( al- insan al-kamil).[1]

B.       Dasar-dasar kurikulum pendidikan islam
1.    Dasar Agama
Seluruh sistem yang ada dalam masyarakat Islam, termasuk sistem pendidikannya harus meletakan dasar falsafah, tujuan, dan kurikulumnya pada ajaran Islam yang meliputi aqidah, ibadah dan muamalah. Hal ini bermakna bahwa itu semua pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber utama syariat Islam, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Sementara sumber lainnya sering dikategorikan sebagai metode seperti ijmaqiyas danihtisan.
Pembentukan kurikulum pendiidkan Islam harus diletakan pada apa yang telah digariskan oleh 2 sumber tersebut dalam rangka menciptakan mausia yang bertaqwa sebagai ‘abid dan khalifah dimuka bumi.
2.    Dasar  Falsafah
Dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan Islam, dengan dasar filosofis, sehingga susunan kurikulum pendidikan Islam mengandung suatu kebenaran, terutama dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya. Secara umum, dasar falsafah ini membawa konsekwensi bahwa rumusan kurikulum pendidikan Islam harus beranjak dari konsep ontologi, epistemologi dan aksiologi yang digali dari pemikiran manusia muslim, yang sepenuhnya tidak bertentangan dengan nilai-nilai asasi ajaran Islam.
3.    Dasar  Psikologis
Asas ini memberi arti bahwa kurikulum pendidikan Islam hendaknya disusun dengan mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak didik. Kurikulum pendidikan Islam harus dirancang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan anak didik, tahap kematangan bakat-bakat jasmani, intelektual, bahasa, emosi dan sosial, kebutuhan dan minat, kecakapan dan perbedaan individual dan aspek lainnya yang berhubungan dengan aspek-aspek psikologis.
4.    Dasar  Sosial
Pembentukan kurikulum pendidikan Islam harus mengacu ke arah realisasi individu dalam masyarakat. Pola yang demikian ini berarti bahwa semua kecenderungan dan perubahan yang telah dan bakal terjadi dalam perkembangan masyarakat manusia sebagai mahluk sosial harus mendapat tempat dalam kurikulum pendidikan Islam. Hal ini dimaksudkan agar out-put yang diahasilkan menjadi manusia yang mampu mengambil peran dalam masyarakat dan kebudayaan dalam konteks kehidupan zamannya.[2]

C.      Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam
1.       Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-tujuannya dan kandungan-kandungan, metode-metode, alat-alat dan tekniknya bercorak agama.
2.      Cakupannya luas dan menyeluruh kandungannya, yaitu kurikulum yang benar-benar mencerminkan semangat, pemikiran dan ajaran yang menyeluruh. Di samping itu ia juga luas dalam perhatiannya. Ia memperhatikan pengembangan dan bimbingan terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi intelektual, psikologis, sosial, dan spiritual.
3.      Bersikap seimbang di antara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikulum yang akan digunakan. Selain itu juga seimbang antara pengetahuan yang berguna bagi pengembangan individual dan pengembangan sosial.
4.      Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh anak didik.
5.       Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.[3]







D.      Prinsip-prinsip dasar penyusunan kurikulum pendidikan islam
Tentang prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar penyusunan kurikulum pendidikan Islam, diantaranya:
1.      Prinsip relevansi
adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup murid, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, dan relevansi dengan tuntutan pekerjaan.
2.      Prinsip efektifitas
adalah agar kurikulum dapat menunjang efektifitas guru yang mengajar dan peserta didik yang belajar.
3.      Prinsip efisiensi
adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana, dan sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
Prinsip kesinambungan
adalah saling hubungan dan jalin menjalin antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan.
4.      Prinsip fleksibilitas
artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan di dalam bertindak yang meliputi fleksibilitas dalam memilih program pendidikan, mengembangkan program pengajaran, serta tahap-tahap pengembangan kurikulum.
5.      Prinsip integritas
antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas yang terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat.[4]

E.  Pengembangan kurikulum dari berbagai aspek
1.      Aspek Materi
Diantara prinsip pengembangan kurikulum ada prinsip relevansi yang ahrus menjadi pertimbangan bagi penentuan suatu materi. Agar materi yang diberikan bermanfaat bagi kehidupan anak didik, hendaknya materi tersebut harus sesuai dengan tuntutan zaman, kesempurnaan jiwa anak didik tanpa melupakan esensi ajaran Islam itu sendiri.
2.      Aspek Tujuan
Dalam prinsip pengembangan kurikulum hal ini sangat berkaitan dengan prinsip efektifitas. Dengan semakin banyaknya tujuan yang harus dicapai, akan mendorong efektifitas proses yang akan dilaksanakan. Sebagai suatu rancangan, tentu ada rencana yang dapat tercapai. Dan sebaiknya tujuan yang akan dicapai harus jelas dan memang benar-benar sesuai dengan segala komponen yang berpengaruh terhadap pendidikan itu sendiri. Jangan sampai apa yang diajarkan dan proses pelaksanaannya sangat berbeda dengan tujuan yang diharapkan.
3.       Aspek Lembaga
Banyak orang beranggapan bahwa mengelola lembaga pendidikan agama tidak perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus. Karena out-put-nya kurang dapat diandalkan untuk berkompetensi dalam masyarakat jika dibanding out-put lembaga pendidikan lain. Secara administratif, lembaga pendidikan Islam yang benar-benar menerapkan manajemen pendidikan dengan baik sangat jarang sekali. Salah satu hal yang sangat berkaitan dengan lembaga pendidikan adalah lingkungan pendidikan yang menjadi salah satu sarana seorang anak dapat memperoleh pendidikan dengan baik.[5]




BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.    Kurikulum adalah merupakan landasan yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah pengetahuan ketrampilan dan sikap mental.
2.    Dasar-dasar kurikulum pendidikan islam meliputi dasar agama, dasar falsafah, dasar psikologis, dan dasar sosial.
3.    Ciri-ciri kurikulum pendidikan islam diantaranya yaitu Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-tujuannya dan kandungan-kandungan, metode-metode, alat-alat dan tekniknya bercorak agama.
4.    Prinsip-prinsip dasar penyusunan kurikulum pendidikan islam meliputi prinsip relevansi, prinsip efektivitas, prinsip efesiensi, prinsip kesinambungan, prinsip fleksibilitas, dan prinsip integritas.
5.    Pengembangan kurikulum pendidikan islam itu terdiri atas aspek materi, aspek tujuan, dan aspek lembaga.

B.       Saran
Setelah mempelajari tinjauan tentang kurikulum pendidikan islam kita sebagai calon pendidikan di harapkan mampu menerapkan kurikulum pendidikan islam itu sesuai dengan aturan yang telah di tentukan kepada peserta didik.







DAFTAR PUSTAKA



Daradjat, Zakiyah, dkk. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara)
Nasution, S. 1994. Asas-asas Kurikulum. (Jakarta: Bumi Aksara)
Arief, Armai.2002.  Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. (Jakarta: Ciputat Pers)

[1] Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet.ke-3 hlm. 153

[2] S. Nasution, Asas-asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,1994) hlm. 134
[3] Ibid hlm 138
[4] S. Nasution,  Asas-asas Kurikulum..................hlm 136
[5] Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 145

Tidak ada komentar:

Posting Komentar